Banjir Redam 10 Desa di Sampang

Posted by Moh Arief Munandar 17.04, under | No comments

AMPANG - Banjir akibat luapan Kali Kemuning melanda Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Luapan air membuat beberapa rumah di 10 desa di Kecamatan Kota terendam air. Tidak hanya rumah, fasilitas umum seperti pasar dan sekolah juga ikut terendam banjir kiriman tersebut.

Di antara desa yang terendam adalah Pasean, Tanggumong, Gunong Maddeh, dan Panggung, serta Kelurahan Gunong Sekar, Rong Tengah. Ketinggian air di sebagian daerah masih sebatas lutut orang dewasa hingga sore kemarin.

Sementara sekolah yang terendam banjir yakni SDN Dalpenang I, Karang Dalem I, Rongtengan I dan II. Para siswa yang terlanjur masuk sekolah, tidak bisa menjalani proses belajar mengajar, karena ruang kelas sudah direndam oleh air.

Mereka terpaksa kerja bakti menyelamatkan arsip sekolah bersama para guru dan petugas sekolah lain. Sebagian siswa juga ada yang memilih bermain air, di depan halaman sekolah.

Genangan air juga merendam Pasar Rongtengah, hingga pasar ditutup. Warga lebih memilih berjaga-jaga di rumah, khawatir datang air yang lebih besar.

“Mau ke mana-mana tetap tidak bisa. Kondisi sebagian besar jalan sudah terendam air. Ya, terpaksa di rumah saja, mengamankan barang biar tidak terkena banjir,” ujar Bahri, warga Desa Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang, Senin (3/1/2011).

Bahri menjelaskan, banjir sendiri sudah melanda sejak 2 hari lalu. Volume air yang tergolong cukup tinggi, hingga menggenangi beberapa rumah yang ada di kawasan kota. Diperkirakan, banjir akan terus melanda karena di kawasan utara masih hujan.

Dia berharap, agar hujan cepat reda dan juga air laut surut. Bila itu terjadi, genangan air bisa berkurang dan warga bisa beraktivitas kembali, terutama sekolah dan fasilitas umum lainnya.

“Sebenarnya hal seperti ini (banjir) sering terjadi. Apabila di kawasan utara hujan dan air laut pasang. Bila tidak, ya aman-aman saja dan tidak banjir,” jelasnya.

Sementara itu, tim gabungan Satuan Koordinasi Pelaksana Bencana (Satkorlak) Pemkab Sampang, membagikan sekira 8 ribu nasi bungkus kepada sejumlah keluarga. Korban banjir, sejauh ini bisa dipastikan tidak bisa memasak, sehingga butuh bantuan makanan.

“Hampir semua titik yang terkena korban, mendapat bantuan berupa nasi bungkus. Itu sangat penting, karena mereka belum bisa masak,” ujar anggota tim satkorlak, AKBP Agus Santoso.

Pria yang juga menjabat Kapolres Sampang ini juga mengimbau agar warga tetap waspada terhadap banjir kiriman. Bila mengetahui debit air meningkat atau ada banjir kiriman dari hulu, dia meminta agar warga melapor ke Satkorlak.

Dia juga berharap, warga tidak panik dan tetap waspada. Bila dirasa ada air kiriman, diminta untuk segera mengungsi. “Kami akan terus memantau, takut terjadi banjir kiriman,” ujarnya singkat. 

0 komentar:

Posting Komentar