AMPANG - Banjir akibat luapan Kali Kemuning melanda Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Luapan air membuat beberapa rumah di 10 desa di Kecamatan Kota terendam air. Tidak hanya rumah, fasilitas umum seperti pasar dan sekolah juga ikut terendam banjir kiriman tersebut.
Di
antara desa yang terendam adalah Pasean, Tanggumong, Gunong Maddeh, dan
Panggung, serta Kelurahan Gunong Sekar, Rong Tengah. Ketinggian air di
sebagian daerah masih sebatas lutut orang dewasa hingga sore kemarin.
Sementara
sekolah yang terendam banjir yakni SDN Dalpenang I, Karang Dalem I,
Rongtengan I dan II. Para siswa yang terlanjur masuk sekolah, tidak bisa
menjalani proses belajar mengajar, karena ruang kelas sudah direndam
oleh air.
Mereka terpaksa kerja bakti menyelamatkan arsip sekolah bersama para guru dan petugas sekolah lain. Sebagian siswa juga ada yang memilih bermain air, di depan halaman sekolah.
Genangan
air juga merendam Pasar Rongtengah, hingga pasar ditutup. Warga lebih
memilih berjaga-jaga di rumah, khawatir datang air yang lebih besar.
“Mau
ke mana-mana tetap tidak bisa. Kondisi sebagian besar jalan sudah
terendam air. Ya, terpaksa di rumah saja, mengamankan barang biar tidak
terkena banjir,” ujar Bahri, warga Desa Rongtengah, Kecamatan Kota
Sampang, Senin (3/1/2011).
Bahri
menjelaskan, banjir sendiri sudah melanda sejak 2 hari lalu. Volume air
yang tergolong cukup tinggi, hingga menggenangi beberapa rumah yang ada
di kawasan kota. Diperkirakan, banjir akan terus melanda karena di
kawasan utara masih hujan.
Dia
berharap, agar hujan cepat reda dan juga air laut surut. Bila itu
terjadi, genangan air bisa berkurang dan warga bisa beraktivitas
kembali, terutama sekolah dan fasilitas umum lainnya.
“Sebenarnya
hal seperti ini (banjir) sering terjadi. Apabila di kawasan utara hujan
dan air laut pasang. Bila tidak, ya aman-aman saja dan tidak banjir,”
jelasnya.
Sementara itu,
tim gabungan Satuan Koordinasi Pelaksana Bencana (Satkorlak) Pemkab
Sampang, membagikan sekira 8 ribu nasi bungkus kepada sejumlah keluarga.
Korban banjir, sejauh ini bisa dipastikan tidak bisa memasak, sehingga
butuh bantuan makanan.
“Hampir
semua titik yang terkena korban, mendapat bantuan berupa nasi bungkus.
Itu sangat penting, karena mereka belum bisa masak,” ujar anggota tim
satkorlak, AKBP Agus Santoso.
Pria
yang juga menjabat Kapolres Sampang ini juga mengimbau agar warga tetap
waspada terhadap banjir kiriman. Bila mengetahui debit air meningkat
atau ada banjir kiriman dari hulu, dia meminta agar warga melapor ke
Satkorlak.
Dia juga berharap, warga tidak panik dan tetap waspada. Bila dirasa ada air kiriman, diminta untuk segera mengungsi. “Kami akan terus memantau, takut terjadi banjir kiriman,” ujarnya singkat.
0 komentar:
Posting Komentar