KOMPAS.com — Observasi Merkurius akan dimulai secara
resmi pada 4 April 2011 mendatang dengan bantuan wahana luar angkasa
Messenger yang sudah mengorbit di planet tersebut. Pemetaan seluruh
permukaan Merkurius akan dilakukan untuk menguak misteri geologi,
sejarah, dan pembentukan planet itu.
Salah satu pertanyaan yang
mengemuka dalam observasi Merkurius adalah adakah air dalam bentuk es di
planet itu? Dengan suhu Merkurius yang mencapai 450 derajat celsius,
pertanyaan itu mungkin terkesan konyol.
Namun, Sean Solomon,
pimpinan investigator Messenger, mengatakan adanya kemungkinan itu.
"Bisakah es terjebak di sana? Model suhu mengatakan ya, itu mungkin.
Tapi apakah es tersebut berbahan dasar air? Ada banyak spekulasi,"
katanya.
Sementara itu, 20 tahun lalu pernah ada data radar
menemukan material reflektif di wilayah kutub planet terdekat dari
Matahari itu. Material reflektif itu bisa saja air dalam bentuk es.
Jawaban
positifnya mungkin akan diketahui dalam jangka waktu setahun mendatang
ketika Messenger berhasil menuntaskan misinya. Bersamaan dengan itu,
mungkin akan diketahui struktur inti dan alasan mengapa Merkurius
berdensitas lebih rendah.
Messenger sendiri telah sampai di orbit
Merkurius sejak 17 Maret 2011 setelah menempuh perjalanan selama 6,5
tahun. Wahana luar angkasa ini 2 hari lalu baru saja mengirimkan citra
Merkurius berupa kawah Debussy dan Matabei.
Messenger adalah
singkatan dari MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry, and
Ranging. Misinya bukanlah misi berbiaya murah sebab dana pembuatannya
mencapai 446 juta dollar AS.
0 komentar:
Posting Komentar