Bismillah,
Alhamdulillah, kembali ngeposting lagi di hari yang Istimewa dari semua
hari dalam Seminggu saudara saudara semuslimku. Yah Hari Jum’at
merupakan Hari Istimewa Buat Setiap Muslim di Seluruh Dunia. Dan Untuk
Postingan Kali ini membahas tentang Amarah. Seperti Pada Judul Bagaimana Mengendalikan Amarah.
Berikut adalah adab-adab yang harus diperhatikan seorang Muslim berkaitan dengan marah yang disusun oleh Syaikh Sayyid Nada dalam kitab Mausuu’atul Aadaab al Islamiyah.
Pertama, jangan marah, kecuali karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Marah karena Allah merupakan sesuatu yang disukai dan mendapatkan amal.
Misalnya, marah ketika menyaksikan perbuatan haram merajalela.
Kedua, berlemah lembut dan tak marah karena urusan dunia.
Sesungguhnya semua kemarahan itu buruk, kecuali karena Allah. Ia
mengingatkan, kemarahan kerap berujung dengan pertikaian dan
perselisihan yang berujung pada dosa besar dan memutuskan silaturahim.
Ketiga, ketika marah, ingat keagungan dan kekuasaan Allah. Ketika mengingat kebesaran Allah, maka kemarahan akan bisa diredam.
Keempat, menahan dan meredam amarah jika telah muncul. Allah menyukai seseorang yang dapat menahan dan meredam amarahnya yang telah muncul. Allah berfirman, ” … dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan
Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Ali Imran
{3}:134).
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bahri, ketika kemarahan tengah memuncak, hendaknya segera menahan dan meredamnya. Rasulullah bersabda, “Barang
siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya,
maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu,
Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa
yang ia kehendaki.” (Riwayat Ahmad).
Kelima, berlindung kepada Allah ketika marah. Rasulullah bersabda, “Jika
seseorang yang marah mengucapkan; ‘A’uudzu billah (aku berlindung
kepada Allah, niscaya akan reda kemarahannya.” (Riwayat Ibu ‘Adi dalam
al-Kaamil.)
Keenam, diam. Rasulullah bersabda, “Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam.” (Riwayat Ahmad).
Ketujuh, mengubah posisi ketika marah. Beliau bersabda, “Jika
salah seorang di antara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia
duduk. Apabila marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia
berbaring.” (Riwayat Ahmad).
Kedelapan, berwudhu atau mandi. Marah adalah api setan yang dapat mengakibatkan mendidihnya darah dan terbakarnya urat syaraf. “Maka dari itu, wudhu, mandi atau semisalnya, apalagi mengunakan air dingin dapat menghilangkan amarah serta gejolak darah,” tuturnya,
Kesembilan, memberi maaf dan bersabar. Orang yang
marah sudah selayaknya memberikan ampunan kepada orang yang membuatnya
marah. Allah memuji para hamba-Nya “… dan jika mereka marah mereka
memberi maaf.”
Itulah Kesembilan Cara Mengendalikan Amarah, menurut Cara Islam.
Semoga Kita Semua termasuk diri saya pribadi bisa mengendalikan Amarah.
Amin ya ALLAH.
sumber :hidayatullah
0 komentar:
Posting Komentar